Minggu, 23 September 2012

Bioskop Ini Terbelah Saat Akan Pemutaran Film Innocence of Muslims


Bioskop di kawasan Florida, AS yang hancur

Maha besar Allah SWT. Dimana gedung bioskop yang akan dijadikan lokasi pemutaran film Innocence of Muslims menjadi terbelah menjadi dua setelah diguncang gempa sebelumnya.

Anehnya, gempa ini hanya terjadi pada bagian bioskop tersebut saja dan tidak menimbulkan kerugian sedikitpun pada lokasi sekitarnya.

Atas kejadian ini pihak keamanan sekitar melarang wartawan atau segala bentuk peliputan apapun agar berita terbelahnya bioskop saat akan pemutaran film Innocence of Muslims ini tidak tersiar kemana-mana.

Wallaahu A'lam ... ( shared by : http://s-rooms.blogspot.com/2012/09/bioskop-ini-terbelah-saat-akan.html )

Senin, 27 Agustus 2012

MOTIVASI PRESTASI


BAB I
PENDAHULUAN


Latar belakang

Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri kita sendiri ataupun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam hal ini kegiatan yang kita lakukan dapat berbentuk negatif ataupun positif meskipun motivasi kita semua awalnya “baik”.
Motivasi ada banyak jenisnya antara lain motivasi belajar, motivasi berprestasi, motivasi agresi, motivasi berafiliasi, dll.  Dalam hal ini motivasi berprestasi yang akan menjadi topik utamanya.  Hal itu dikarenakan motivasi inilah yang sangat umum di masyarakat.

Tujuan pembuatan makalah

Di dalam penulisan makalah ini ada beberapa tujuan yang saya ingin capai diantaranya adalah :
Ø        Memahami lebih dalam tentang motivasi manusia khususnya motivasi berprestasi
Ø Membagi ilmu yang kita dapat tentang motivasi kepada umum

Metode pengumpulan data

Dalam pengumpulan data, saya menggunakan metode pengmpulan data sekunder yaitu mengumpulkan data-data yang sudah tersedia dari media-media pendidikan dan melalui media layanan internet yang ada.


BAB II
PEMBAHASAN TENTANG MOTIVASI BERPRESTASI


Devinisi Motivasi

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut, motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara motivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.

Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu motivasi untuk meraih kenikmatan dan motivasi menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.

Pengertian motivasi menurut Walgito ( 2002 ) :

Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove
yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat. Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi. Menurut Caplin ( 1993 ) motifa dalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran.

 Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas - aktivitas tertentu dan untuk tujuan - tujuan tertentu terhadapsituasi disekitarnya ( Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991). Sedangkan menurut pendapat beberapa professor ilmu jiwa motif adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi kekuatan yang menggiatkan atau menggerakkan dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan - tujuan tertentu.

Pengertian motivasi menurut Gunarsa ( 2003 ) :

Terdapat 2 ( dua )  motif dasar yang menggerakkan perilaku seseorang, yaitu :

1.            Motif biologis yang berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidup.

2.            Motif sosial yang berhubungan dengan kebutuhan sosial.

Sedangkan beberapa orang peneliti kelompok gunarsa ( 2003 ) menggolongkan tingkat motif menjadi 6 ( enam ), yaitu :

1.            Kebutuhan fisik
2.            Kebutuhan rasa aman
3.            Kebutuhan akan kasih sayang
4.            Kebutuhan seks
5.            Kebutuhan akan harga diri
6.            Kebutuhan aktualisasi diri

Terlepas dari beberapa definisi tentang motif diatas, tentu kita dapat menarik
suatu kesimpulan bahwa motif adalah suatu dorongan dari dalam diri individu
yang mengarahkan pada suatu aktivitas tertentu dengan suatu tujuan tertentu pula.


      Sementara itu motivasi dapat juga kita simpulkan sebagai suatu perubahan didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan, Menurutnya terdapat tiga unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu :

1.       Motif dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, misalnya adanya
perubahan dalam sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar.
2.       Motif ditandai dengan timbulnya perasaan ( afectif arousal ), misalnya karena
amin tertarik dengan tema diskusi yang sedang diikuti, maka orang tersebut akan bertanya.
3.       Motif  ditandai oleh reaksi - rekasi  untuk  mencapai  tujuan.

Pengertian Motivasi menurut Chung dan Meggison adalah :

Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan kepada sasaran, motivasi
berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar
suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan fermormasi
pekerjaan.

Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan adalah:

Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan, dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan.
  
Teori - teori motivasi
 ·                     Teori Insentif  yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.

·                     Dorongan Bilogis : Dalam hal ini yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja termasuk di dalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencium bau masakan favorit anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.

·                     Teori Hirarki Kebutuhan : Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat, mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.

·                     Takut Kehilangan vs Kepuasan : Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan ( terpenuhinya kebutuhan ).


Takut kehilangan adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.

·                     Kejelasan Tujuan : Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting ( penetapan tujuan ).

Pengertian Prestasi

Menurut Sardiman A.M  “ Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar ”. Sedangkan pengertian prestasi menurut A. Tabrani “ Prestasi adalah kemampuan nyata  yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia “ Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Sedangkan menurut W.S Winkel  “ Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.

Pengertian Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi merupakan konsep yang dikembangkan pertama kali oleh Alexander Murray dengan istilah need for achievement.  Selanjutnya Mc Clelland dan Atkinson melanjutkannya dengan penelitian tentang hal tersebut dalam bentuk konsep teoritik tentang motivasi berprestasi (Buck, 1988).

 Motivasi berprestasi menurut Mc Clelland dan Atkinson (Buck, 1988) adalah upaya untuk mencapai sukses dengan berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Standar keunggulan yang dimaksud adalah berupa prestasi orang lain atau prestasi sendiri yang pernah diraih sebelumnya. Heckhausen ( 1967 ) memberi pengertian motivasi berprestasi sebagai usaha keras individu untuk meningkatkan atau mempertahankan kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding. Standar keunggulan dapat berupa tingkat kesempurnaan hasil pelaksanaan tugas ( berkaitan dengan tugas ), perbandingan dengan prestasi sendiri         ( berkaitan dengan diri sendiri ) dan perbandingan dengan orang lain ( berkaitan dengan orang lain ).

Martaniah ( 1979 ) memberi pengertian tentang motivasi berprestasi sebagai motif yang mendorong individu untuk berpacu dengan ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan ini dapat menggunakan dirinya sendiri, orang lain dan dapat pula kesempurnaan tugas.
Pengertian - pengertian tersebut memberikan pemahaman bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu nilai kesuksesan. Di mana nilai kesuksesan tersebut mengacu pada perbedaannya dengan suatu keberhasilan atas penyelesaian masalah yang pernah diraih oleh individu maupun berupa keberhasilan individu lain yang dianggap mengandung suatu nilai kehormatan.

Komponen Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi terdiri atas dorongan-dorongan dari dalam ind ividu untuk dapat mencapai tujuan dan bertahan ketika menghadapi rintangan. Weiner (1972) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi terdiri atas empat komponen.

 1.            Menyukai aktivitas yang prestatif dan mengaitkan keberhasilan dengan kemampuan dan usaha keras. Individu akan meras puas dan bangga atas keberhasilannya sehingga akan berusaha keras untuk meiningkatkan segala kemungkinan untk berprestasi. Ketika mengerjakan tugas ia lebih didorong oleh harapan untuk sukses daripada untuk menghindari gagal ( Heckhausen, 1967 ).

2.       Beranggapan bahwa kegagalan disebabkan oleh kurangnya usaha. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan merasa marah pada diri sendiri dan merasa menyesal apabila prestasi yang dicapai tidak sebaik apa yang diharapkan, karena ia seharusnya dapat mencapai prestasi yang tinggi kalau ia berusaha lebih keras lagi           ( Madina, 1998 ).

3.       Selalu menampilkan perasaan suka bekerja keras dibanding individu lain yang mempunyai motivasi berprestasi rendah. Hal ini menjadikan ketangguhan individu dalam menjalankan tugas. Ia akan memelihara kualitas kerja yang tinggi untuk menyelesaikan tugas dengn sukses, untuk dapat mencapai prestasi terbaik yang dapat diraihnya dan mengungguli orang lain ( Heckhausen, 1967 ).

4.       Mempunyai satu pertimbangan dalam memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang, yaitu tugas yang tidak terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sukar. Hal ini dikarenakan orientasi motivasi berprestasi adalah adanya kesuksesan sebagai nilai prestasi, sehingga tugas yang terlalu mudah tidak bernilai tantangan dan tugas yang terlalu sulit akan sedikit memberikan kemungkinan untuk berhasil.



BAB III
P E N U T U P

Kesimpulan

Makalah yang telah disusun dengan sebaik mungkin ini diharapkan dapat membantu para pembaca dalam pembahasan tentang teori dan konsep motivasi dalam hal ini motivasi berprestasi, selain itu karya tulis ini diharapkan dapat memberikan perbandingan pandangan dengan yang telah diperoleh dilingkungan. Saya  mengharapkan semua data dan pengetahuan yang didapat dari sumber - sumber yang sah dimana saya  mancari data  dapat  bermanfaat dimasa yang akan datang. Terima kasih ( yoyokpuspita1.blogspot.com).

Cara Mengatasi Anak Yang Malas Belajar


Beikut hasil diskusi tentang anak yg malas belajar, mulanya beliau bercerita tentang adik laki-lakinya yang malas untuk belajar padahal sebentar lagi dia akan menghadapi ujian akhir kelulusan SD. Sebuat saja namanya “Ardi”, Ardi ini termasuk anak yang belum bisa belajar dengan baik atau masih malas-malasan, kalaupun dia belajar itu hanya untuk menghindari omelan kakak dan ibunyan yang selalu menyuruhnya untuk belajar, dan bisa ditebak selama dia di ruang belajar yang dilakukan pun hanya pura-pura belajar atau belajar asal-asalan, sekolah pun hanya sekedar sebagai rutinitas seharian yang hanya berlalu begitu saja, sekedar menuruti perintah orang tua.

Apa yang terjadi pada Ardi sebenarnya juga banyak dialami anak-anak usia sekolah di masyarakat kita. Tak terhitung lagi berapa banyak orang tua yang mengeluh dan kecewa dengan nilai anaknya yang jeblok (jelek) karena anaknya malas belajar, dan sebaliknya tidak jarang juga kita menemukan anak yang ngambek atau menagis gara-gara selalu disuruh belajar. Ada orang tau yang memarahi anaknya, mengancam si anak untuk tidak akan membelikan ini dan itu kalau si anak tidak belajar, membanding-bandingkan anaknya dengan anak lain, atau bahkan ada orang tua yang mengunakan cara kekerasan (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul). Jelas semua ini akan sangat berpengaruh pada fisik maupun psikis siswa.

Lalu sebenarnya bagaimanakah cara untuk mengatasi anak yang malas belajar ?  Masih perlukan kita dengarkan keluhan-keluahn orang tua tentang anaknya yang malas belajar ? Haruskah anak itu ngambek atau menagis gara-gara dimarahin orang tuanya dan disuruh-suruh untuk belajar ?

Untuk mengatasi permasalahan tersebut ada baiknya kalau terlebih dahulu kita mencari penyebab dari prikalu malas belajar, kemudian baru mencari solusi guna mengatasinya.

Malas belajar pada anak secara psikologis merupakan wujud dari melemahnya kondisi mental, intelektual, fisik, dan psikis anak. Malas belajar timbul dari beberapa faktor, untuk lebih mudahnya terbagi menjadi dua faktor besar, yaitu:


1.      Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik)

Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikuti ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada anak. Contoh lainnya, terlalu lama menangis, marah-marah (ngambek) juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak.’
2

2.      Dari Luar Anak (Ekstrinsik)

Faktor dari luar anak yang tidak kalah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak untuk menjadi malas belajar. Hal ini terjadi karena:

a.      Sikap Orang Tua

Sikap orang tua yang tidak memberikan perhatian dalam belajar atau sebaliknya terlalu berlebihan perhatiannya, bisa menyebabkan anak malas belajar. Tidak cukup di situ, banyak orang tua di masyarakat kita yang menuntut anak untuk belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan mengajarkan kepada anak akan kesadaran dan tanggung jawab anak untuk belajar selaku pelajar. Akibat dari tuntutan tersebut tidak sedikit anak yang stress dan sering marah-marah (ngambek) sehingga nilai yang berhasil ia peroleh kurang memuaskan. Parahnya lagi, tidak jarang orang tua yang marah-marah dan mencela anaknya bilamana anak mendapat nilai yang kuang memuaskan. Menurut para pakar psikologi, sebenarnya anak usia Sekolah Dasar janga terlalu diorentasikan pada nilai (hasil belajar), tetapi bagaimana membiasakan diri untuk belajar, berlatih tanggung jawab, dan berlatih dalam suatu aturan

b.      Sikap Guru

Guru selaku tokoh teladan atau figur yang sering berinteraksi dengan anak dan dibanggakan oleh mereka, tapi tidak jarang sikap guru di sekolah juga menjadi objek keluhan siswanya. Ada banyak macam penyebabnya, mulai dari ketidaksiapan guru dalam mengajar, tidak menguasai bidang pelajaran yang akan diajarkan, atau karena terlalu banyak memberikan tugas-tugas dan pekerjaan rumah. Selain itu, sikap sering terlambat masuk kelas di saat mengajar, bercanda dengan siswa-siswa tertentu saja atau membawa masalah rumah tangga ke sekolah, membuat suasana belajar semakin tidak nyaman, tegang dan menakutkan bagi siswa tertentu.

c.      Sikap Teman

Ketika seorang anak berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah, tentunya secara langsung anak bisa memperhatikan satu sama lainnya, sikap, perlengkapan sekolah, pakaian dan asesoris-asesoris lainnya. Tapi sayangnya tidak semua teman di sekolah memiliki sikap atau perilaku yang baik dengan teman-teman lainnya. Seorang teman yang berlebihan dalam perlengkapan busana sekolah atau perlengkapan belajar, seperti sepatu yang bermerk yang tidak terjangkau oleh teman-teman lainnya, termasuk tas sekolah dan alat tulis atau sepeda dan mainan lainnya, secara tidak langsung dapat membuat iri teman-teman yang kurang mampu. Pada akhirnya ada anak yang menuntut kepada orang tuanya untuk minta dibelikan perlengkapan sekolah yang serupa dengan temannya. Bilamana tidak dituruti maka dengan cara malas belajarlah sebagai upaya untuk dikabulkan permohonannya. 

d.      Suasana Belajar di Rumah

Bukan suatu jaminan rumah mewah dan megah membuat anak menjadi rajin belajar, tidak pula rumah yang sangat sederhana menjadi faktor mutlak anak malas belajar. Rumah yang tidak dapat menciptakan suasana belajar yang baik adalah rumah yang selalu penuh dengan kegaduhan, keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap. Selain itu tersedianya fasilitas-fasilitas permainan yang berlebihan di rumah juga dapat mengganggu minat belajar anak. Mulai dari radio tape yang menggunakan kaset, CD, VCD, atau komputer yang diprogram untuk sebuah permainan (games), seperti Game Boy, Game Watch maupun Play Stations. Kondisi seperti ini berpotensi besar untuk tidak terciptanya suasana belajar yang baik.

e.      Sarana Belajar

Sarana belajar merupakan media mutlak yang dapat mendukung minat belajar, kekurangan ataupun ketiadaan sarana untuk belajar secara langsung telah menciptakan kondisi anak untuk malas belajar. Kendala belajar biasanya muncul karena tidak tersedianya ruang belajar khusus, meja belajar, buku-buku penunjang (pustaka mini), dan penerangan yang bagus. Selain itu, tidak tersediannya buku-buku pelajaran, buku tulis, dan alat-alat tulis lainnya, merupakan bagian lain yang cenderung menjadi hambatan otomatis anak akan kehilangan minat belajar yang optimal.


Enam langkan untuk mengatasi malas belajar pada anak dan membantu orangtua dalam membimbing dan mendampingi anak yang bermasalah dalam belajar antara lain :


1.         Mencari Informasi 

Orangtua sebaiknya bertanya langsung kepada anak guna memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya. Carilah situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengannya. Setelah itu ajaklah anak untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Pergunakan setiap suasana yang santai seperti saat membantu ibu di dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.

 2.         Membuat Kesepakatan bersama antara orang tua dan anak.

Kesepakatan dibuat untuk menciptakan keadaan dan tanggung jawab serta memotivasi anak dalam belajar bukan memaksakan kehendak orang tua. Kesepakatan dibuat mulai dari bangun tidur hingga waktu hendak tidur, baik dalam hal rutinitas jam belajar, lama waktu belajar, jam belajar bilamana ada PR atau tidak, jam belajar di waktu libur sekolah, bagaimana bila hasil belajar baik atau buruk, hadiah atau sanksi apa yang harus diterima dan sebagainya. Kalaupun ada sanksi yang harus dibuat atau disepakati, biarlah anak yang menentukannya sebagai bukti tanggungjawabnya terhadap sesuatu yang akan disepakati bersama.’

3.         Menciptakan Disiplin

Bukanlah suatu hal yang mudah untuk menciptakan kedisiplinan kepada anak jika tidak dimulai dari orang tua. Orang tua yang sudah terbiasa menampilkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari akan dengan mudah diikuti oleh anaknya. Orang tua dapat menciptakan disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Latihan kedisiplinan bisa dimulai dari menyiapkan peralatan belajar, buku-buku pelajaran, mengingatkan tugas-tugas sekolah, menanyakan bahan pelajaran yang telah dipelajari, ataupun menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam suatu pelajaran tertentu, terlepas dari ada atau tidaknya tugas sekolah.

4.         Menegakkan Kedisiplinan. 

Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan bilamana anak mulai meninggalkan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati. Bilamana anak melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik (menjewer, menyentil, mencubit, atau memukul). Untuk mengalihkannya gunakanlah konsekuensi-konsekuensi logis yang dapat diterima oleh akal pikiran anak. Bila dapat melakukan aktivitas bersama di dalam satu ruangan saat anak belajar, orang tua dapat sambil membaca koran, majalah, atau aktivitas lain yang tidak mengganggu anak dalam ruang tersebut. Dengan demikian menegakkan disiplin pada anak tidak selalu dengan suruhan atau bentakan sementara orang tua melaksanakan aktifitas lain seperti menonton televisi atau sibuk di dapur
.5.         Ketegasan Sikap

Ketegasan sikap dilakukan dengan cara orang tua tidak lagi memberikan toleransi kepada anak atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya secara berulang-ulang. Ketegasan sikap ini dikenakan saat anak mulai benar-benar menolak dan membantah dengan alasan yang dibuat-buat. Bahkan dengan sengaja anak berlaku ’tidak jujur’ melakukan aktivitas-aktivitas lain secara sengaja sampai melewati jam belajar. Ketegasan sikap yang diperlukan adalah dengan memberikan sanksi yang telah disepakati dan siap menerima konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukannya.

6.         Menciptakan Suasana Belajar 

Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman merupakan tanggung jawab orangtua. Setidaknya orang tua memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar. Sebagai selingan orangtua dapat pula memberikan permainan-permainan yang mendidik agar suasana belajar tidak tegang dan tetap menarik perhatian. 

Ternyata malas belajar yang dialami oleh anak banyak disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu sebelum anak terlanjur mendapat nilai yang tidak memuaskan dan membuat malu orangtua, hendaknya orang tua segera menyelidiki dan memperhatikan minat belajar anak. Selain itu, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang. Jika enam langkah ini dapat diterapkan pada anak, maka sudah seharusnya tidak adalagi keluhan dari orang tua tentang anaknya yang malas belajar atau anak yang ngambek karena selalu dimarahi orang tuanya. (yoyokpuspita1.blogsopt.com)

ALKI INDONESIA

Add caption

Lahirnya Konvensi ke-3 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai hukum laut (United Nation Convention on the Law of the Sea/UNCLOS), 10 Desember 1982, menjadi awal lahirnya hukum laut yang mengakui adanya konsep Negara Kepulauan. Pemerintah Republik Indonesia (RI) kemudian meratifikasi konvensi tersebut dengan Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 1985. Sejak tahun 1994, Hukum Laut Internasional resmi berlaku dan mulai saat itu pula bangsa Indonesia mempunyai hak berdaulat untuk memanfaatkan sumber daya alam, termasuk yang ada di dasar laut dan di bawahnya. Pasal 49 UNCLOS 1982 menyatakan kedaulatan dari negara kepulauan meliputi perairan-perairan yang tertutup oleh garis pangkal demikian pula wilayah udara di atasnya dan dasar laut serta tanah di bawahnya.

Tahun 1996, Pemerintah Indonesia mengusulkan kepada International Maritime Organization (IMO) tentang penetapan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) beserta cabang-cabangnya di perairan Indonesia. Sesuai dengan Pasal 1 ayat 8 UU No. 6/ 1996 tentang Perairan Indonesia, Alur Laut Kepulauan adalah alur laut yang dilalui oleh kapal atau pesawat udara asing di atas alur tersebut, untuk melaksanakan pelayaran dan penerbangan dengan cara normal semata-mata untuk transit yang terus menerus, langsung, dan secepat mungkin serta tidak terhalang melalui atau di atas perairan kepulauan dan laut teritorial yang berdampingan antara satu bagian laut lepas atau Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan di bagian laut lepas atau Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia lainnya. 

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 2002, tentang Alur Laut Kepulauan Indonesia, terdapat 3 (tiga) ALKI beserta cabang-cabangnya. Pertama, jalur pada ALKI I yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Cina Selatan melintasi Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda ke Samudera Hindia, dan sebaliknya; dan untuk pelayaran dari Selat Singapura melalui Laut Natuna dan sebaliknya (Alur Laut Cabang I A). Kedua, jalur pada ALKI II yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Sulawesi melintasi Selat Makasar, Laut Flores, dan Selat Lombok ke Samudera Hindia, dan sebaliknya. Ketiga, jalur pada ALKI-III-A yang difungsikan untuk pelayaran dari Samudera Pasifik melintasi Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan Laut Sawu. ALKI III-A sendiri mempunyai 4 cabang, yaitu ALKI Cabang III B: untuk pelayaran dari Samudera Pasifik melintasi Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, dan Selat Leti ke Samudera Hindia dan sebaliknya; ALKI Cabang III C: untuk pelayaran dari Samudera Pasifik melintasi Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda ke Laut Arafura dan sebaliknya; ALKI Cabang III D: untuk pelayaran dari Samudera Pasifik melintasi Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan Laut Sawu ke Samudera Hindia dan sebaliknya; ALKI Cabang III E: untuk pelayaran dari Samudera Hindia melintasi Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Banda, Laut Seram, dan Laut Maluku.

Masing-masing ALKI mempunyai potensi ancaman yang dinilai relevan dan membutuhkan koordinasi yang lebih serius. Berdasarkan wawancara penulis dengan narasumber dari Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla), masing-masing ALKI mempunyai potensi ancaman yang berbeda-beda. Potensi ancaman di ALKI I terkait imbas konflik klaim wilayah atas kepulauan Spratly dan Paracel di Laut Cina Selatan, seperti digunakannya wilayah ALKI I untuk kegiatan manuver angkatan perang negara yang terlibat. Di samping itu, imbas kepadatan lalu lintas pelayaran di Selat Malaka, seperti digunakannya wilayah ALKI I oleh perompak untuk menghindari kejaran aparat keamanan Indonesia dan aparat keamanan gabungan (Indonesia, Malaysia, dan Singapura) atau penyelundupan. Imbas dari pusat pertumbuhan dan perekonomian Asia dan Asia Tenggara di Republik Rakyat Cina (RRC) dan Singapura, seperti penyelundupan barang-barang ilegal dan juga perdagangan manusia, turut menjadi potensi ancaman di ALKI I, termasuk imbas bahaya ancaman bencana alam dan tsunami di Selat Sunda, seperti ancaman gempa vulkanik/erupsi gunung berapi (anak Krakatau) dan imbas politik ekspansional Malaysia, seperti kemungkinan klaim wilayah teritorial baru. 

Untuk ALKI II, potensi ancaman berasal dari imbas konflik Blok Ambalat, seperti digunakannya wilayah ALKI II untuk manuver angkatan perang negara tetangga dan imbas lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan, seperti penangkapan ikan dan sumber daya alam lainnya secara ilegal. Di samping itu, imbas dari pusat pariwisata dunia di Bali, seperti penyelundupan barang secara ilegal dan perdagangan manusia, serta terorisme dan imbas politik ekspansional Malaysia, seperti kemungkinan baru klaim wilayah teritorial setelah berhasil menguasai pulau Sipadan dan Ligitan, serta provokasi atas wilayah Blok Ambalat, juga merupakan potensi ancaman bagi ALKI II. 

Sementara itu, untuk ALKI III, potensi ancaman berasal dari imbas konflik internal negara tetangga di utara (Filipina) dan selatan (Timor Leste), seperti dijadikannya wilayah ALKI IIIA sebagai sarana pelarian atau kegiatan lain yang membahayakan keamanan laut serta imbas dari lepasnya Timor Timur menjadi negara berdaulat (Timor Leste) terkait dengan blok migas di sebelah selatan pulau Timor, seperti pelanggaran wilayah, penyelundupan, dan klaim teritorial. Di samping itu, imbas konflik internal seperti separatisme Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku dan dan Gerakan Papua Merdeka (GPM) di Papua serta imbas politik luar negeri Australia, seperti pelebaran pengaruh Australia terhadap wilayah sekitar di utara (Indonesia, Timor Leste, dan Papua New Guinea) serta dukungannya terhadap gerakan separatisme dan juga imbas potensi sumber kekayaan alam melimpah yang belum terkelola, seperti pencurian ikan dan pencurian kekayaan alam lainnya, juga merupakan potensi ancaman tersendiri bagi ALKI III.

Diantara ALKI I, II, dan III, ALKI II merupakan lintasan laut dalam yang ekonomis dan aman untuk dilalui. ALKI II yang melewati Selat Makassar-Selat Lombok membelah sisi Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur. Lebih jauh, pendangkalan yang terjadi akhir-akhir ini di Selat Malaka menyebabkan kapal-kapal besar, terutama kapal tangki, memindahkan trayek pelayarannya melalui Selat Lombok-Selat Makassar. Sebagai jalur perdagangan dan pelayaran internasional, ALKI II memiliki nilai strategis. ALKI II yang mencakup Selat Lombok, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi menjadi penting dalam posisinya sebagai jalur pendukung utama dari Selat Malaka yang sudah amat padat.

Rahardjo Adisasmita, yang dikenal dengan konsep ”Kawasan Pembangunan SEMEJA”-nya, mengemukakan bahwa di masa depan Selat Lombok-Selat Makassar memegang peran kunci sebagai jalur pelayaran dunia, di mana jika garis jalur pelayaran vertikal dan garis jalur pelayaran horizontal ditarik pada bola dunia akan beririsan pada titik yang berada tepat di Selat Makassar. “Kawasan Pembangunan SEMEJA” adalah konsep yang khas dan diformulasikan untuk kawasan kepulauan. Konsep pengembangan SEMEJA ini dapat berbentuk selat, teluk, dan laut yang berfungsi untuk memfasilitasi berkembangnya kegiatan perdagangan dan transportasi antar daerah yang berada di sekelilingnya dengan berdasar pada prinsip saling membutuhkan, saling melengkapi, dan saling menguntungkan, di mana kota yang lebih kuat, besar, dan maju wajib mendorong dan menarik kota yang lebih “kecil” (Rahardjo Adisasmita, 2008). Adisasmita juga menyatakan bahwa Selat Makassar–Selat Lombok yang memotong Laut Jawa–Banda–Arafura menjadi penghubung dari Utara (Filipina) ke arah Selatan (Samudera Hindia) adalah sebagai alur utama transportasi laut internasional(international sea transportation highway).

Pada dasarnya, negara-negara di dunia sebagai pengguna jalur pelayaran dapat memilih jalur yang paling aman dan ekonomis dengan mematuhi ketentuan dalam UNCLOS 1982. Sebaliknya, negara yang dilalui seperti Indonesia, harus menjamin keamanan dan keselamatan alur laut tersebut di samping memanfaatkan peluang ekonomi dan meminimalkan kendala dari pilihan jalur tersebut (Hasim Djalal, 1995). Untuk itu, ALKI II sebagai jalur pelayaran dunia yang potensial di masa mendatang perlu mendapat perhatian terkait hal ini.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, peningkatan pertahanan-keamanan di wilayah ALKI II mengingat potensi ancaman yang dimiliki sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, baik dari negara tetangga maupun kapal-kapal asing, terutama potensi ancaman keamanan nontradisional. Peningkatan pertahanan-keamanan ini bisa dilakukan melalui peningkatan personel dan peralatan yang dimiliki TNI Angkatan Laut kita, maupun koordinasi keamanan laut yang efektif di bawah Bakorkamla. Kedua, perubahan paradigma lama dari continental-based development menjadimaritime/sea-based development sudah saatnya dilaksanakan secara konsisten, sehingga pemanfaatan ALKI II ini harus ditarik ke arah pertumbuhan ekonomi kawasan dan pembangunan wilayah. Peningkatan ekonomi di kawasan pesisir tentu diharapkan akan berkorelasi positif dengan pengurangan gangguan keamanan di laut. Ketiga, perlunya kajian komprehensif mengenai ALKI II, baik dari aspek pertahanan-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya sehingga mendapat pemetaan yang jelas mengenai potensi ancaman dan potensi ekonomi yang bisa dikembangkan masyarakat pesisir, terutama mendukung maritime/sea-based development. (yoyokpuspita1.blogspot.com)

Kamis, 23 Agustus 2012

Kegiatan Rutin Jum'at pagi

           Mentari pagi telah menyingsing, tanda bagi saya untuk segera melaksanakan tugas rutin,  jam sudah menunjukkan pukul 06.30 Wita, setelah memakai baju seragam olahraga karena hari ini hari Jum'at yang merupakan hari rutin olahraga.

           Sepeda Motor segera aku nyalakan dan segera saya berangkat, jarak rumah dengan kantor sekitar 7 Km memakan waktu sekitar 15 menit, suasana jalanan pagi ini masih lengang, belum banyak aktifitas yang banyak, mengingat hari ini masih libur sekolah dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1433 H / tahun 2012. dengan semangat tinggi saya memacu sepeda motor, tepat pukul 06.45 Wita saya sampai di kantor, teman2 juga mulai berdatangan, selagi menunggu pukul 07.00 Wita kami bersenda gurau di parkiran, macam-macam yang kami perbincangkan, mulai dari hal yang bersifat kedinasan maupun hal-hal keseharian.

      Tepat pukul 07.00 Wita, peluit apel pagi telah terdengar, seluruh anggota menuju kelapangan apel dengan seragam yang berbeda-beda sesuai dengan fungsi dan tugas pokok masing-masing, untuk anggota serse menggunakan baju bebas namun rapi dengan tidak terikat warna ataupun jenis baju namun tidak diperkenankan menggunakan celana pendek dan kaos, untuk anggota penjagaan menggunakan seragam lengkap kepolisian dengan ketentuan seragam PDL-1A pakaian dinas untuk bertempur yang bertujuan agar selalu siap siaga, dan untuk ABK serta staf yang lain memakai baju seragam olahraga.

      Apel pagi segera dilaksanakan, semua berbaris menurut barisan fungsi dan staf masing-masing, pelaksanaan dipimpin oleh Perwira Menengah, setelah melakukan penghormatan umum seluruh komandan pleton membentuk barisan didepan Pamen untuk laporan kelengkapan anggota, dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada anggota yang tidak masuk dinas serta alasan yang digunakan, setelah laporan komandan pleton kemudian pemimpin apel melaksanakan arahan kepada seluruh anggota tentang tugas - tugas yang harus dilaksanakan hari ini dan selanjutnya.

       Sekitar 15 menit kami melaksanakan apel pagi akhirnya selesai juga, acara pun dilanjutkan dengan pelaksanaan olahraga pagi dengan pemanasan kami melaksanakan lari pagi dengan rute mako-Jaln Lambung Mangkurat-Jln Hariono MT-Pasar Rambai-Jln Telawang dan kembali ke mako lagi, yach sekitar 5 Km kami lalui dengan lari bersama selama 15 menit, cukup membuat badan kita berkeringat dan segar kembali setelah 1 bulan gak lari bersama, heheheeeeee, rame dan senang yang kami rasakan saat lari diiringi dengan menyanyikan lagu - lagu penyemangat khas Kepolisian, seru banget dech..

       Lari pagi telah selesai dan dilanjutkan kegiatan senam pagi, hai... ternyata instrukturnya hari ini pak muslih, wah enak nich, bisa tambah semangat.... karna senam yg diajarkan pak muslih arahnya agak latihan keras bagi lelaki, tidak seperti pelatih senam lainnya yang kebanyakan gerak namun membingungkan,,,,,,,,,
dengan suara yang kompak kami melaksanakan senam pagi sekitar 30 menit, suara kami serentak dengan keras ketika senam usai sudah yaitu suara Yel-yel Pol Air....

       Anggota Jaga yang telah siap melaksanakan pengibaran bendera telah siap ditempatnya, kami yang melaksanakan senam pun memberi ruang dan mengambil sikap siap menghadap tiang bendera, peluit panjang telah ditiup.... diawali dengan penaikan dan penurunan bendera sen warna putih merah putih berbentuk segitiga... kemudian baru bendera Merah Putih dinaikkan, serentak kami menghormat, oh ya... saya jelaskan sedikit tiang bendera kami berbentuk seperti salib dengan tiga tali yang menggantung yaitu sebelah kiri untuk bendera sen Pimpinan, tali tengah dugunakan untuk bendera merah putih namun dengan tinggi tiang 45 derajat agak tinggi dari kiri maupun kanan, sedangkan tali sebelah kanan digunakan sebagai bendera sen Merah putih.

     Pelaksanaan kurvei... ya.. sehabis olahraga kami melaksanakan kurvei ( istilah kerjabakti ) dilingkungan militer, sasaran yaitu lingkungan sekitar mako, tujuan kegiatan ini agar lingkungan kita tetap bersih. setelah 15 menit kami melaksanakan kurvei, akhirnya selesai juga, kegiatan selanjutnya kami melaksanakan kerja rutin sesuai tugas tanggungjawabnya masing-masing, bagi yang staf kami masuk ruangan, ABK menuju kapal masing-masing, dan anggota jaga melaksanakan tugas di penjagaan.

    Mungkin demikian yang dapat saya sampaikan kegiatan hari jum'at kami...... salam buat rekan - rekan semua ARNAVAT DARPA MAHE. karena dilaut kami Bangga, jayalah-jayalah Pol Air.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Obat DBD dengan Daun ULAR ( ubi jalar )


Ubi jalar, tumbuhan yang mempunyai nama latin Ipomoea batatas ini berasal dari Amerika Selatan, berdasarkan adanya bukti arkeolog yang ditemukan, peta persebaran jenis liarnya dan variasi klon bentuk budidayanya. Ada 3 jalur persebaran dilihat dari bukti linguistik yaitu jalur ‘kumara’: dari bagian utara Amerika Selatan ke Polynesia bagian timur; jalur ” batatas”. introduksi ke Afrika dan Asia melalui Eropa dari perjalanan Columbus yang pertama; jalur “kamote” introduksi langsung dari Meksiko ke Filipina melalui Guam pada abad ke 16. Saat ini ubi jalar sudah menyebar ke daerah tropik, subtropik maupun daerah temperate, dibudidayakan sebagai tanaman pangan.
Ubi jalar cocok ditanam di bentangan garis Lintang Utara 48°N dan Lintang Selatan 40°S, dari dataran rendah pantai sampai ketinggian 3000 m dpl. Tumbuh pada suhu optimum sekitar 12°C sampai 35°. Jenis ini lebih menyukai sinar matahari, namun toleran terhadap naungan sampai 30-50 %. Jenis ini tumbuh dengan baik pada curah hujan 600-1600 mm selama masa pertumbuhannya. Musim kering lebih disukai untuk pembentukan umbinya. Kelembaban tanah 60-70 % diperlukan untuk pertumbuhan awal, pertengahan 70-80 % dan akhir pertumbuhan memerlukan kelembaban 60 %. Jenis ini cenderung toleransi terhadap kekeringan, namun kekeringan panjang akan mengganggu pembentukan umbi. Tanaman ini dapat hidup pada tipe tanah bervariasi, namun tanah dengan drainase baik, tipe tanah lempung berpasir sangat disukai, dengan pH tanah optimum 5.6-6.6, dapat tumbuh juga pada pH tanah rendah seperti 4.2.
             Ubi jalar banyak dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Bahan makanan yang kurang begitu populer ini sebenarnya menyimpan berbagai macam vitamin dan mineral di dalamnya, juga memiliki khasiat untuk melawan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tumbuhan ini kini dilirik sebagai alternatif penyembuhan penyakit Demam Berdarah. Masyarakat Filipina juga secara turun temurun telah menggunakan herbal daun ubi jalar yang biasa mereka sebut camote ini untuk mengobati demam berdarah dengue.

Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit berbahaya yang kerap menyerang masyarakat di Indonesia. DBD diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue. Nyamuk rumahan itu biasanya menyerang pada siang hari. Virus dengue yang ditularkan oleh Aedes aegypti masuk ke tubuh manusia menyerang monosit, salah satu tipe sel darah putih yang berperan membangun kekebalan tubuh. Akibatnya kadar trombosit dalam darah akan berkurang. Jika jumlah trombosit berkurang, akan menyebabkan terjadinya pendarahan, bahkan kematian. Penderita pun mengalami syok dan bila tidak segera ditangani, akan menyebabkan kematian.
Kandungan polifenol dalam daun ubi jalar inilah yang berperan sebagai antioksidan untuk memperbaiki sistem imun atau kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang terdongkrak akhirnya mampu melawan virus yang menyerang tubuh.
Hasil riset Dr Shahidul Islam, peneliti dari Universitas Arkansas, Amerika Serikat, menunjukkan setiap 100 gram daun ubi jalar segar kultivar suioh mengandung 117 mg kalsium, 1,8 mg besi, 3,5 mg karoten. Selain itu juga mengandung 7,2 mg vitamin C, 1,6 mg vitamin E, dan 0,5 mg vitamin K, vitamin B, betakaroten, serta protein. Hasil riset itu membuktikan bahwa daun ubijalar kaya akan kandungan 15 antosianin dan 6 jenis polifenol dan asam fenolik. Asam fenolik yang terkandung seperti dicaffeoilqynat, asam dicaffeoilquinat, mokodaffeoilquinat, dan kaffeat. Kandungan antosianin dan polifenol dalam ubi jalar berguna sebagai antioksidan yang baik, anti peradangan, anti kanker dan jantung.

CARA MERAMU OBAT ULAR BAGI PENDERITA DBD
Obat ini sangat praktis. Petik 20 daun ubi jalar dengan tangkai setara 200 – 250 gr, pilih daun yang tidak terlalu tua dan tak terlalu muda (sekitar 4 – 5 daun dari pucuk).
Cuci hingga bersih daun Ular yang telah dipetik, Setelah dibersihkan rebus dalam satu liter air dengan api kecil hingga mendidih (kira-kira 20 menit). 
setelah mendidih, matikan kompor dan diamkan hingga hangat baru dituang ketempat yang telah disediakan, Sebanyak 800 – 900 mililiter air rebusan daun tersebut kemudian disaring dan diminum. Dosis sekali minum 200 ml dengan frekuensi 5 kali semalam.

Selain dimanfaatkan daunnya sebagai herbal, ubi jalar juga merupakan sumber utama karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes, karena kandungan gulanya yang sederhana. Ubi jalar merah juga sangat kaya akan pro vitamin A atau retinol. Dalam 100 gr ubi jalar merah terkandung 2310 mcg (setara dengan satu tablet vitamin A). Bahkan dibandingkan bayam dan kangkung, kandungan vitamin A ubi jalar merah masih setingkat lebih tinggi. Keistimewaan ubi ini juga terletak pada kandungan seratnya yang sangat tinggi. Bagus untuk mencegah kanker saluran pencernaan dan mengikat zat karsinogen penyebab kanker di dalam tubuh.
Berdasarkan penelitian Marsono, dkk pada 2002, ubi jalar sebagai sumber karbohidrat memiliki indeks glikemik yang rendah (54) dan rata-rata untuk lima kali penelitian berkisar 54-68. Nilai indeks glikemik (IG) kecil dari 55 termasuk kelompok yang rendah, IG 55-70 (sedang), dan lebih dari 70 (IG tinggi, sehingga ubi jalar termasuk rendah dan sedang.
IG berhubungan dengan efeknya terhadap gula darah. Pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan cepat memiliki IG tinggi. Sedangkan pangan yang menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki IG rendah.
Berdasarkan sumber dari Ludvik, dkk, Diabetes Care 2004, didapatkan bahwa pada penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi ubi jalar selama tiga bulan, hasilnya mulai terlihat setelah bulan pertama yang terdapat penurunan gula darah dan terus turun sampai pada bulan ketiga.
Kandungan gizi ubi jalar yang memiliki IG rendah itu, juga bermanfaat bagi penderita obesitas, karena mengenyangkan dalam waktu lama dan membantu membakar lebih banyak lemak tubuh dan lebih sedikit massa otot.
Selain itu, ubi jalar juga dapat menstabilkan gula darah. Kandungan serat yang berfungsi sebagai komponen non-gizi juga bermanfaat bagi keseimbangan flora usus dan prebiotik.
Zat gizi pada ubi jalar banyak mengandung vitamin, mineral, fitokimia (antioksidan), dan serat (pektin, selulosa, hemiselulosa). Dalam 100 gr ubi jalar terdapat 76 kalori yang terdiri dari karbohidrat 17,6 g, protein, 1,57 g, lemak, 0,05 g, serat 3 g, kalsium 30 mg, zat besi 0,61 mg, magnesium 25 mg, seng 0,30 mg, selenium 0,6 mcg, kalium 337 mg, Vitamin C 22,7 mg Vit E, B-6 dan K serta tidak mengandung kolesterol.

Rabu, 08 Agustus 2012

Hikmah Ramadhan


Hidup ini ibarat sebuah perjalanan. Dimana roda-roda kehidupan akan terus berputar dan menggelinding, yang lalu takkan pernah kembali bahkan detik ini pun sudah pasti akan menginggalkan kita saat detik berikutnya telah datang. “Hiduplah engkau didunia ini seperti orang asing atau seorang yang melintas sebuah perjalanan”begitulah Rasul mengibaratkan perjalanan hidup ini.
           Bila hidup adalah perjalanan yang panjang maka butuh waktu diri ini untuk singgah. Melepas letih setelah perjalanan, dan menunaikan hak tubuh untuk istirahat. Ada banyak hal yang dapat dilakukan saat singgah untuk istirahat itu. Pada saat inilah sangmusafir menyusun rencana dan strategi baru, melakukan muhasabah atas perjalanan yang telah dilewati, mengumpulkan spirit dan semangat yang mungkin telah berkurang, menata diri untuk lebih siap dan tahan banting menghadapi situasi dan kondisi yang mungkin tak terduga. Itulah sebab kenapa seorang yang banyak melakukan dan merasakan asam garam perjalanan, biasanya lebih dapat bertahan dalam menghadapi kondisi hidup yang sangat sulit sekalipun.
            Pun demikian ibadah, perjalanan setahun setelah ramadhan akan banyak mengalami/menemui berbagai situasi. Ibadah yang berkualitas adalah ibadah yang tidak hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja namun ibadah yang berkualitas itu ibadah yang dapat menyentuh makna ruhaniyah dikandungnya hingga tercermin melalui sikap dan perbuatan sehari-hari. Nah ramadhan ini adalah waktu yang pas sebagai persinggahan, persinggahan yang sangat dinantikan oleh setiap muslim, pecandu dan penikmat ibadah, perindu malam-malam munajat, yang melahirkan kerinduan yang tak terhingga akan nikmat surga Ilahi serta menghadirkan rasa takut akan adzab dan siksa neraka. Hari-harinya diisi dengan shiyam, mengekang gejolak syahwat perut dan hasrat seksual manusiawi, menahan dahaga walaupun terik matahari siang begitu melelahkan. Malam-malamnya tak kala syahdu, lantunan-lantunan kalam Ilahi menggetarkan jagad raya lewat tilawah dan qiyam, do’a mengalir laksana air mengalir tak henti memohon kebaikan duniawi dan ukhrowi. Inilah bulan yang tidurnya adalah ibadah dan nafasnya sebagai tasbih.
            Di persinggahan ini kita diajak membuka mata dan hati, melihat di sekeliling kita, ternyata kita hidup tidak sendiri.  Begitu banyak saudara-saudara kita yang perlu untuk dibantu dan ditolong untuk memaknai hidup agar lebih berarti. Persinggahan ini juga mengajarkan kepada kita bahwa kita harus berubah ke arah yang lebih baik. Perubahan itu begitu jelas nyata di persinggahan ini, semuanya tiba-tiba berubah. Pola makan dan minum, gaya hidup, bahkan kwalitas ketaatan kepada Allah juga mengalami perubahan yang sangat signifikan.  Pola hidup yang serba glamour dapat dirubah menjadi hidup lebih sederhana, sifat ketamakan dan kerakusan dapat dirubah menjadi kesyukuran dengan sifat qona’ah (merasa cukup dengan apa yang diberikan oleh Allah). Sifat keangkuhan dapat dirubah dengan sifat tawadhu’ dan rendah diri. Jauh dari tuntunan agama dapat dirubah menjadi ketaatan walaupun setahap demi setahap.
            Semoga dengan diijinkannya kita oleh Allah berada dipersinggahan ini, kita bisa menjadi pribadi yang senantiasa meningkatkan imaniyah kita hingga hari kemenangan datang.